Sunday, February 27, 2011

Guru, Menulislah Biar Kaya

Siapa bilang menjadi penulis tidak bisa kaya? J.K Rowling sudah membuktikannya.
Ia berangkat dari seorang melarat yang hanya mampu berangan-angan dalam bus menjadi kaya
dalam sekejab menjelma menjadi selebritis dunia. Bermodalkan daya imajinasi kuat yang
jarang dimiliki orang kebanyakan dan diimbangi motivasinya yang kuat untuk menulis,
menyebabkan ia dapat mewujudkan semua impiannya untuk menjadi seorang milyarder. Saking
dari suksesnya dia, namanya selalu masuk dalam daftar orang terkaya di Inggris sejak buku
Harry Porter edisi pertamanya terbit. Perlu dicatat itu
hanya dari salah satu buku berjudul Harry Potter. Andaikata dia menulis lebih dari
satu judul, bisa dibayangkan akan sekaya apa dia. Bisa jadi, dia akan menjadi salah
satu orang terkaya di planet bumi.

Jangan lupakan juga Bobbi De Porter. Tokoh ini juga menjadi terkenal di kalangan seluruh
dunia, utamanya dunia pendidikan karena bukunya yang berjudul Quantum Learning dan Teaching
meledak dipasaran. Padahal dulunya tokoh ini hanyalah seorang guru biasa. Berkat keuletan
dan kekreatifan tokoh ini dalam mencari peluang untuk sukses, hasil penelitian tindakan
kelasnya bersama mike hernacki di terbitkan. Dan takdir akhirnya menentukan. Dia sukses.

Lantas bagaimana dengan penulis-penulis Indonesia? Tidak adakah diantara mereka yang
memiliki nasib mujur seperti Rowling atau De Potter? Ternyata banyak juga diantara penulis-
penulis Indonesia tersebut yang menjadi jutawan. Mereka menjelma menjadi selebritis, pembicara
terkenal, bahkan menjadi bintang film atau pengusaha sukses. Mereka buktikan bahwa dengan
menulis mereka bisa mewujudkan mimpi kebanyakan manusia untuk menjadi kaya dan terkenal.
Mereka juga membuktikan bahwa dengan menulis, mereka bisa menjadi sosok idealis nan suci
yang mampu memberikan sumbangsih nyata memajukan bangsa Indonesia melalui buku-buku yang
mereka karang dan tulis.
Siapa-siapa sajakah mereka itu?

Ada lebih dari 200an nama penulis yang telah merasakan buah manis dari hasil kerja keras
mereka menulis buku. Beberapa dari mereka kita sebut saja AA Gym, Adi Soenarno,
Anand Khrisna adalah seorang guru. Nama-nama seperti Dewi Lestari, Djenar Maesa Ayu,
Goenawan Mohamad, Hilman Lupus Hariwijaya, Mira W, NH. Dini, Pipit Senja, adalah nama-nama
asing bagi telinga bangsa Indonesia sebelum mereka terkenal karena buku mereka. Mereka
ini adalah penulis terkenal yang kerap muncul di media cetak-media cetak maupun elektronik
yang ada di Indonesia.

Lantas dimanakah sebenarnya kunci kesuksesan mereka sampai menjadi sukses seperti
sekarang ini? Sebenarnya ada tiga bahan bakar yang mampu menjadi penggerak tangan untuk
dapat menari di atas berlembar kertas. Tiga bahan tersebut adalah motivasi, persepsi dan
proses. Motivasi ini dijelaskan sebagai sebuah daya magnet terhadap hati untuk dapat
tertarik pada kegiatan tulis menulis. Motivasi tidak perlu dicari jauh-jauh karena
sebenarnya ia bisa didapat di sekitar kita, seperti dorongan semangat dari orang tua,
komunitas pendidikan yang mendukung kegiatan tulis menulis dan media bacaan atau tontonan
yang mensupport kegiatan baca tulis. Selain motivasi, persepsi juga memegang peranan
penting. Calon penulis ketika hendak menulis buku harus mampu merubah mindset mereka yang
telah lama dikotori oleh paradigma pesimisme bahwa penulis itu bakal miskin dan hidupnya
acak-acakan. Paradigma ini harus dirubah menjadi kebalikannya bahwa kapan sajapun asal mau
menulis, seorang penulispun bisa menjadi kaya raya dan sukses.
Bahan bakar terakhir adalah proses. Bahwa dalam menulis butuh proses yang kreatif adalah
sebuah fakta yang tidak dapat diperdebatkan lagi.

Artikel ini mencoba meyakinkan anda banyak bahwa profesi penulis bisa mendatangkan
kekayaan. Kekayaan itu tidak mungkin datang dengan sendirinya. Lika-liku yang ditempuh
penulis Indonesia yang telah disebutkan di atas dalam merentas jalan kesuksesan perlu
dijadikan inspirasi dan motivasi dalam menulis. “Demam” obsesi penulis perlu disebarkan
kepada khalayak ramai. Menjadi the agent of change dari mindset paradigma negatif yang
menyatakan bahwa penulis itu miskin dan suram masa depannya, menjadi mindset positif tidak
ada salahnya. Saya pun dengan suka rela merelakan diri saya menjadi the agent of
positive mindset dengan menulis artikel ini, karena saya yakin menjadi penulis adalah
cita-cita yang bisa dibanggakan, memiliki masa depan dan bisa terkenal

Inti dari artikel ini adalah: siapapun anda, apapun profesi anda, bagaimanapun
status sosial dan ekonomi anda, anda berhak untuk menjadi seorang penulis yang hebat dan
diperhitungkan. Andapun bisa mengubah diri anda dari no one menjadi someone, dari zero
menjadi hero. Dari jurang kemelaratan menjadi kaya raya, tanpa batas. Dari anak kecil yang
diremehkan menjadi diperhitungkan.
(pusatbahasaalazhar.wordpress.com)

No comments:

Post a Comment