Tuesday, April 30, 2013

Novel Zona Segi Lima

Ditengah gejolak yang semakin panas sekitar 2 tahun lagi menjelang perebutan kursi kepemimpinan di kabupaten Bekasi 2029, kisah ini tengah terjadi.

Ketika prosedur dan persahabat tak lagi berlaku, maka hukum rimba akan tiba. Inilah yang diungkap oleh Novel Zona Segi Lima.

Sudah 3 bulan tak terlihat kepala dinas tata ruang dan lingkungan masuk ruangannya. Beberapa kali saya menanyakan kepada anak buahnya kepala bidang juga mengatakan hal yang sama, bahwa atasannya sudah tiga bulan ini tidak pernah masuk.

Sebagian anak buahnya di dinas tata ruang sudah biasa menjawab dengan jawaban yang hampir mirip. Kemana kepala dinas? Jawabannya mirip-mirip. "Kepala dinas lagi keluar kota", Kepala dinas lagi melakukan peninjauan ke lapangan". Dst.  Yang intinya adalah bahwa kepala dinas tidak ada diruangan. Seperti sudah janjian saja.

Besoknya ada kabar bahwa kepala dinas ditemukan oleh sekelompok pecinta alam yang sedang melakukan pendakian di gunung burangrang. Ia dalam kondisi terikat kedua tangannya kebelakang disatukan pada sebuah pohon dengan ukkuran diameter kira-kira 50 centimeter. Di pusarnya terdapat batok kelapa berisi penuh semut merah terikat ke pinggang. Tubuhnya sudah membiru tercium bau busuk cukup menyengat. ia meninggal secara tragis.

Usut-punya usut tiga bulan yang lalu, saat ia masih masuk kantor, memang pernah janjian dengan pak Doriman Salah seorang pengusaha besar yang katanya juga paling kaya di Bekasi. Namun menurut anak buahnya, ia sempat beradu mulut dengan pengusaha itu.

"Saya hanya mendengar dari saung sebelah ketika bapak mengadakan pertemuan di Saung Sunda di karawang bersama pak Doriman. Saya sempat mendengar bapak bersitegang, pernah juga sepintas mendengar, bapak menyebut-milyar kata milyar, dan juga kata ijin. Tapi tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dibicarakan." Ujar salah seorang anak buahnya yang PNS dan kebetulan saat itu memang ia sekaligus menjadi supir kepala dinas saat itu.

"Seminggu setelah itu Bapak masih terlihat masuk kantor, namun tidak seperti biasanya. Bapak terlihat salah tingkah, dan seperti orang gusar. Saya tidak tahu apa yang sedang bapak pikirkan, karena selama saya menemani bapak, tiak pernah kelihatan seperti yang dilakukannya tadi." Lanjutnya.

"Makanya ketika tiba-tiba terdengar kabar, baphwa bapak meninggal, saya sangat terpukul." Ujarnya dengan nada berat menahan sedih.

Dalam sebuah kertas kecil dibungkus plastik yang tergantung di ikatan tangan kepala dinas ada sebuah tulisan ancaman "awas, kalian bisa senasib.----->1577."

3 bulan setelah ditemukannya mayat kepala dinas tarkim. Terdengar lagi berita bahwa kepala BKD mengalami kecelakaan dahsyat. Mobilnya meledak didepan tempat ia melakukan pertemuan disebuah klaster diperumahan Indah Pratama. Mobilnya luluh lantah, Ia dengan salah seorang wanita di dalam mobil itu, meninggal dengan tubuh hangus terbakar.

Rumah yang dijadikan pertemuan itu sebuah rumah dua lantai. Setelah 4 hari semenjak musibah itu ditemukan satu buah amplop di bawah kardus yang tergeletak dipojok garasi yang bertumpuk dengan kain lap dan koran-koran bekas. Persis di samping tong sampah.

Di dalam amplop itu setelah diperiksa ada satu buah memoricard dan foto dimana kamera itu diletakkan. Di situ terdapat juga sebuah tulisan "awas, kalian bisa senasib.----->1526."

Di dalam sebuah rekaman terlihat kepala BKD masuk berdua dengan seorang wanita yang juga mengenakan seragam dinas. Keduanya sangat sering keluar masuk rumah itu, hampir setiap seminggu sekali. Rekaman itu kelihatannya mengambil gambar persis di depan rumah itu dengan jarak kira-kira 20 meter dari pagar rumah.

Ketika ditanya kepada rekan-rekan kerja di pemda, informasinya ternyata wanita cantik itu bukan istrinya melainkan anak buahnya yang meruakan salah satu pegawai BKD.

Tunggu kisah selengkapnya.
Siapa pelaku pembunuh keji kepala dinas?

Apa maskud dari tulisan dikertas yang dibungkus plastik yang tulisannya hampir sama dengan angka 4 nomor?
Apa motif pembunuhan itu?

Pertanyaan-pertanyaan itu akan terjawab dalam novel "Zona Segi Lima" karya Sunaryo Saripudin. S.Pd,.

Novel ini diangkat dari fakta-fakta yang sulit diungkap kepermukaan menelanjangi praktek-praktek gelap di gedung pemerintahan. Praktek suap, perebutan penentuan tender dan perselingkuhan sangat tercium disana.

Novel ini mengambil setingan lokasi di Kabupaten Bekasi dimana penulis berdomisili. Diramu dari berbagai berita dimedia masa, buku-buku konspirasi, dan celetukkan candaan dan keluhan yang kebetulan langsung terdengar oleh penulis terkait kinerja para pejabat. Dikemas menjadi sebuah cerita yang mendebarkan penuh misteri, menjadikan mulut menganga dan mata terbelalak. Dan yang pasti sangat rugi bila tidak membacanya heeee.

Tunggu saja tanggal mainnya.

No comments:

Post a Comment