Saturday, May 11, 2013

Cara Jitu Memasarkan Buku Biar Cepat Laku

Terbitnya buku adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi setiap penulis. Namun, kebahagiaan tersebut mestinya tak berhenti sampai di situ saja. Kebahagiaan mesti berakhir sampai buku yang dicetak habis terjual atau bahkan dicetak ulang. Untuk mencapai semua ini, perlu teknik dan cara. Penulis jangan menyerahkan pemasaran buku hanya kepada penerbit. Penulis juga mesti turut serta membantunya.

Penulis yang bijak, ia pasti mempersiapkan strategi. Tentunya, hal itu dilakukan dengan cara mengkaji dari proses berhasilnya terjual buku-buku yang sudah best seller. Ya, belajarlah dari cara para penulis best seller dalam memasarkan buku. Kali ini, penulis akan coba mengajak pembaca mengkaji cara memasarkan buku ala Ippho Santosa dengan sudut pandang sederhana.

Belajar dari Ippho Santosa

Siapa yang tak mengakui kalau tiga buku Ippho Santosa meraih predikat Mega Best Seller. Yaitu, 7 Keajaiban Rezeki, Percepatan Rezeki dan Hanya 2 Menit. Tentunya, kita juga ingin merasakan seperti apa yang dirasakan Ippgo Santosa. Meski tak bisa dicapai hal yang sama, paling tidak kita bisa memahami langkah apa yang digunakan Ippho Santosa sehingga bukunya laris di pasaran.

Salah satu cara pemasaran yang aneh dilakukan Ippho Santosa adalah, ia menganjurkan para pembacanya untuk meminjam buku yang ditulisnya kepada orang lain jika dirasa bermanfaat. Tentu saja, ini adalah sesuatu yang aneh. Kok ada penulis yang menyuruh para pembacanya untuk meminjam buku yang dibelinya. Bukan malah menyuruh mereka untuk untuk memasarkan buku tersebut dengan mengajak untuk membelinya.

Ternyata, di sinilah daya pikatnya. Dengan proses seperti ini, sebenarnya pembaca ‘dihipnotis’ untuk ikut memasarkan buku Ippho Santosa. Jika dipinjam kepada orang lain lalu dibaca, sekiranya peminjam buku merasa buku tersebut sangat berguna, maka ia pun akan membelinya. Sungguh, pola pikir pemasaran seperti ini adalah pola pikir yang cukup bagus. Pembaca disuruh meminjamkan, tapi di dalamnya tersimpan ‘niat’ marketing pemasaran buku.

Tentunya, jika buku yang ditulis bergenre motivasi, maka kita bisa melakukan cara yang sama. Namun jika buku kita bukan bergenre motivasi, maka kita bisa memikirkan cara terbaik lain yang layak dilakukan agar buku yang ditulis laris manis di pasaran.

Tips Lain dalam Memasarkan Buku

Nah, ada beberapa cara saat ini yang umumnya dilakukan oleh sebagian penulis untuk membuat bukunya laris manis. Meski, belum mampu menandingi laris manisnya buku Ippho Santosa.


  1. Jemputlah Segmen Pembaca Anda
    Setiap penulis tentu memiliki segmen pembaca, karena itu langkah yang tercepat agar buku laku adalah dengan langsung mendekati segmen pembaca. Ya, jemputlah segmen pembaca Anda. Jika buku yang Anda terbitkan segmen pembacanya adalah remaja, maka dekatilah komunitas remaja. Tentu saja, remaja yang menjadi segmen Anda pun memiliki kekhususan. Jika segmen pembaca Anda adalah remaja Islami, maka dekatilah para aktivis dakwah kampus.

    Dalam hal ini, anda tidak hanya memasarkan buku kepada mereka secara langsung, Anda mesti memberikan hal yang plus dan menjadi target utama mereka. Misalnya, Anda memberikan pelatihan menulis. Namun, dalam memberikan contoh dan pengalaman menulis, Anda bisa menggunakan buku Anda. Lalu, tawarkan kepada mereka jika membeli buku Anda saat ini akan mendapatkan diskon dan tanda tangan.
  2. Buatlah Sayembara Resensi Buku
    Saat ini, sudah cukup mudah bagi para penulis untuk menyapa pembacanya. Karena bisa dilakukan melalui facebook dan twitter. Oleh karena itu, biar buku Anda banyak peminatnya, maka adakan lomba meresensi buku. Cobalah bekerja sama dengan penerbit. Namun, jika penerbit Anda tidak tertarik, cobalah untuk mengadakan sayembara lomba meresensi sendiri. Hadiahnya adalah, voucher buku-buku yang sudah Anda tulis.
  3. Tuliskan Royalti Disedekahkan
    Jika Anda ingin buku Anda cepat laku dan membuat Anda terkenal, maka tuliskanlah di buku tersebut bahwa beberapa persen dari royalti yang didapat akan disedekahkan. Atau, Anda bisa menuliskan akan menyedekahkan semua royalti, jika Anda ingin membuat diri Anda terkenal.

    Karena cara ini diprediksikan akan memikat pembaca. Karena Anda dalam menulis buku tidak hanya berniat menarik keuntungan saja. Namun niat Anda menulis juga ditujukan untuk amal ibadah. Penting menjadi catatan, bahwa royalti yang dijanjikan sedekah memang benar-benar disedekahkan. Ingat, tujuan Anda adalah agar buku laku di pasaran dan Anda pun menjadi terkenal.

Inilah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memasarkan buku yang diterbitkan, baik diterbitkan melalui penerbit maupun diterbitkan sendiri (indie publishing). Semoga bermanfaat.(puncakbukit.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment