Seandainya laju penjualan buku DA VINCI CODE dapat menjadi tolak ukur keberhasilan versi filmnya, maka dipastikan film ini akan meledak pesat. Dalam waktu kurang dari dua bulan, cerita thriller yang ditulis Dan Brown itu meledak di pasaran dan telah berhasil terjual hampir 3 juta copy.
Sejak versi hardcover dirilis Maret 2003 lalu, novel tersebut sudah laku 60 juta copy ke seluruh dunia. Semua bentuk buku mayoritas cukup besar, menurut penerbit untuk memenuhi permintaan di seluruh Chicago dibutuhkan 90 pesawat Boeing 747 yang memiliki ukuran sangat besar.
"Penjualan bertambah besar secara dramatis dari minggu ke minggu, kami sedang mencetak kembali untuk mengikuti perkembangan permintaan, dan bulan-bulan yang paling besar masih di depan kami," ungkap Anne Messitte pinpinan Vintage-Anchor Books, penerbitan buku Random House, Inc, mengatakan Selasa.
Ini belum lagi seandainya versi filmnya yang dibintangi Tom Hanks yang akan beredar di Amerika Jumat mendatang juga meledak, tentu akan meningkatkan penjualan.
Novelis Dan Brown yang dituduh melakukan penjiplakan karya oleh dua sejarawan, masing-masing Michael Baigent dan Richard Leighn. Di pengadilan tinggi London, Brown memberikan keterangan bahwa tuduhan penjiplakan yang dialamatkan padanya adalah sesuatu yang menggelikan. Brown dianggap menjiplak ide kedua sejarawah itu saat menulis THE DA VINCI CODE.
Namun Brown juga mengaku bahwa dirinya memang membaca buku dari dua sejarawan itu untuk mempelajari sejarah dan membangun paradigma sejarahnya. Namun Brown juga tidak hanya membaca satu buku itu saja karena 38 buku lainya dan 300 dokumen ikut menjadi bahan dalam penyusunan novel tersebut.
Akibat tuntutan ini, Senin (13/3) penulis novel ini harus menghadapi pengadilan London.
Novelnya sendiri kini telah terjual di penjuru dunia dan telah menjadikan penulisnya sebagai milyuner, bahkan hak cipta untuk pembuatan film atas buku tersebut telah dikeluarkan. Tom Hanks dan Audrey Tautou membintangi film ini dan peluncuran filmnya akan dilakukan pada 19 Mei mendatang.
Menangapi kasus ini, melalui pengacaranya, Brown dengan tegas tetap pada pendirinya. Bahkan Brown mengaku sangat terkejut dengan reaksi atas bukunya itu.
Brown mengatakan bahwa novelnya merupakan bentuk dari apresiasi arsitektur dari buku non fiksi dua sejarawan itu yang berjudul The Holy Blood and the Holy Grail yang terbit pada 1982 silam.
Selain itu Dua sejarawan itu juga menuntut penerbit buku Random House yang telah menerbitkan novel tersebut atas pelanggaran hak cipta.
Selain THE DA VINCI CODE, Brown juga dikenal sebagai mengarang thrillers DECEPTION POINT dan ANGELS AND DEMONS, buku itu juga telah terjual hingga jutaan eksemplar. Brown mengaku juga tengah menulis sebuah buku yang akan segera beredar. (selebriti.kapanlagi.com)
No comments:
Post a Comment