Perubahan Cara Pandang
Saya merasa mengalami perubahan cara pandang dan perubahan yang lebih cepat dalam kehidupan dimulai semenjak saya mulai menyukai membaca buku. Saya memperkirakan sekitar tahun 1998 mulai menyukai kegiatan satu ini, membaca buku. Saat itu saya tingkat 2 di jurusan Teknik Bangunan Program Arsitektur IKIP Bandung.
Saat itu rasanya masa-masa dimana saya mengalami gejolak batin, merasa ada sesuatu yang harus saya temukan dalam diri saya. Entah apa, saya tidak tahu. Maka saya terpicu untuk membaca buku termasuk buku-buku kategori biografi.
Beberapa orang sekampus pernah mendekati saya untuk di ajak sejenis pengajian tertentu, dimana pengajian itu dilakukan sembunyi-sembunyi. Memang saat itu saya cukup inten mengikuti pengajian di Pesantren Daarut Tauhiid, Khususnya pengajian malam jumat.
Hanya saja, karena saya saat itu mungkin cukup disegani karena saya mungkin dianggap berani pernah menghadang serbuan penyerangan dari salah satu fakultas di IKIP Bandung. Maka mereka cukup hati-hati dalam mendekati saya, meskipun akhirnya tak satu pun yang berhasil merayu saya untuk ikut pengajian mereka. Mungkin mereka sudah bosan merayu saya dan sudah kehabisan langkah.
Saya merasa mengalami perubahan cara pandang dan perubahan yang lebih cepat dalam kehidupan dimulai semenjak saya mulai menyukai membaca buku. Saya memperkirakan sekitar tahun 1998 mulai menyukai kegiatan satu ini, membaca buku. Saat itu saya tingkat 2 di jurusan Teknik Bangunan Program Arsitektur IKIP Bandung.
Saat itu rasanya masa-masa dimana saya mengalami gejolak batin, merasa ada sesuatu yang harus saya temukan dalam diri saya. Entah apa, saya tidak tahu. Maka saya terpicu untuk membaca buku termasuk buku-buku kategori biografi.
Beberapa orang sekampus pernah mendekati saya untuk di ajak sejenis pengajian tertentu, dimana pengajian itu dilakukan sembunyi-sembunyi. Memang saat itu saya cukup inten mengikuti pengajian di Pesantren Daarut Tauhiid, Khususnya pengajian malam jumat.
Hanya saja, karena saya saat itu mungkin cukup disegani karena saya mungkin dianggap berani pernah menghadang serbuan penyerangan dari salah satu fakultas di IKIP Bandung. Maka mereka cukup hati-hati dalam mendekati saya, meskipun akhirnya tak satu pun yang berhasil merayu saya untuk ikut pengajian mereka. Mungkin mereka sudah bosan merayu saya dan sudah kehabisan langkah.
Pada saat ada serbuan dari mahasiswa
fakultas lain paska masa orientasi mahasiswa, yang jumlahnya hampir 40 orang, saya
memang merupakan satu dari tiga mahasiswa yang mencoba menghadang serangan meskipun
akhirnya harus babak belur. Memang saat itu perperoncoan cukup keras untuk
fakultas mereka juga fakultas teknik dimana saat itu saya sama seperti mereka berstatus
mahasiswa baru. Peristiwa ini dipicu oleh perang mulut antara salah satu teman kami dengan salah satu dari mereka ketika acara penutupan ospek. Maka terjadilah penyerangan itu.
Akibat peristiwa ini, saya dipanggil
Dekan III, diberi arahan dan tak lupa ancaman untuk mengembalikan saya kepada
orang tua, alias di DO (Drop Out) alias dikeluarkan. Semua alasan yang saya
jelaskan nyaris tak berlaku. Saya pun janji untuk tidak mengulanginya.
Diawal saya mulai menyukai kegiatan membaca, buku-buku biografi sepertinya
lebih mendominasi. Biografi Rasulullah, Biografi 60 sahabat Rasulullah,
Biografi para ulama, biografi tokoh-tokoh sukses dalam kepemimpinan maupun
dalam bisnis, banyak sekali buku-buku yang sudah pernah saya santap. Bahkan
termasuk buku-buku tokoh kriminal yang melegenda.
Sampai tahun 2013 sudah belasan buku saya susun kemudian saya kemas dalam bentuk ebook (Buku elektronik). Meskipun ada beberapa yang dijual, namun hampir semua buku tersebut saya bagikan gratis di blog khusus yang saya buat untuk memuat dan menyebarkan buku-buku tulisan saya. Anda bisa menemukannya di e-oceanword.blogspot.com.
Sebagai salah satu warga kabupaten Bekasi, suatu saat saya menyisihkan waktu untuk menemukan informasi mengenai kiprah anggota legislatif kabupaten Bekasi. Banyak sekali kata kunci yang saya gunakan untuk mencari informasi ini di mesin pencari internet namun hasilnya nihil. Maka saya berinisiatif ambil langkah untuk menyusun informasi mengenai kiprah wakil rakyat baik sebagai pribadi maupun wakil rakyat.
2 Titik Tolak
Titik tolak yang membuat pikiran saya terus tergelitik untuk menyusun buku 'Tanpa Lelah Merajut Bakti' adalah ketika saya coba beberapa lama dengan berbagai kata kunci di mesin pencari internet untuk menemukan biografi lengkap para wakil rakyat.
Hasilnya nihil. Ternyata tidak satu pun saya menemukannya, bahkan hingga saat ini, ketika saya memutuskan untuk melahirkan buku ini.
Mengapa saya mencari info semacam ini.
Pertama : Alasan yang sangat sederhana bagi saya adalah saya ingin tahu sepak terjang para tokoh wakil rakyat kabupaten Bekasi.
Perjalanan hidup sejak masa kecil; sebelum menjadi anggota dewan; selama menjadi anggota dewan; pemikiran-pemikirannya; tindakan-tindakanya; Hasil karyanya; Prestasi yang pernah dicapainya; rekan dan mitranya; Bagaimana cara mengambil sebuah keputusan, dsb.
Dari sini akan tergambar rekam jejak secara utuh. Dari rekam jejak ini saya mungkin dapat menilai track recordnya. Dari track record ini lah saya dan tentunya masyarakat bisa menilai dan bisa mengambil pilihan tepat siapa yang patut mewakilinya di legislatif.
Saya kira tindakan yang saya lakukan ini sangat wajar sebagai salah satu warga kabupaten Bekasi.
Kedua : Secara pribadi saya doyan membaca dan juga hobi menulis. Maka saya ambil langkah, sehingga lahirnya buku ini kehadapan anda.
Buku ini bagi saya mungkin kepuasan tersendiri karena setidaknya saya sudah menemukan satu jawaban bahwa ternyata ketika ada seseorang yang juga haus informasi seperti yang saya cari, sudah ada buku semacam ini.
2 pertimbangan inilah yang 'bersetubuh' dalam diri saya sehingga terangkai kalimat demi kalimat yang kemudian berwujud menjadi buku 'Tanpa Lelah Merajut Bakti'.
Perlu Bercermin
Ir. Soekarno pernah mengatakan 'Jasmerah', jangan sekali-kali melupakan sejarah. Untuk itulah semestinya setiap orang mencatat perjalanan hidupnya sendiri sehingga bisa melihat sejauh mana pencapaian-pencapaian yang sudah diraihnya dalam hidup.
Dalam rentang waktu yang rata-rata 60 tahun, apa saja prestasi yang sudah ditorehkannya. Atau justru sebaliknya kutukan orang-orang yang mengiringin hingga ujung usianya. Tentu yang terakhir ini yang semoga tidak menimpa Anda.
Saya sepakat dengan yang pernah disampaikan oleh penulis buku biografi Azim Premji "Bill Gates" Muslim Dari India, Haris Priyatna. Beliau mengatakan : "kita memang perlu bercermin dari kisah sejarah, ada ribuan bahkan jutaan orang yang sukses dalam mengarungi kehidupan dan mencapai kehidupan mereka. Kita dapat menggali ilmu dari kisah hidup mereka. Kiat-kiat mereka dalam meraih sukses bisa kita tiru. Keteguhan mereka dalam berjuang mengejar cita-cita bisa menjadi penyemangat bagi kita".
Goerge Santayana (1863-1952),seorang filosof, penyair, dan novelis Amerika,mengatakan :"Mereka yang tak mampu megingat masa lampau dikutuk untuk mengulanginya."
Inilah Kesempatannya
Buku "Tanpa Lelah Merajut Bakti" merupakan kesempatan besar buat saya untuk menelurkan buku kategori biografi. Sebuah keinginan yang saya tunggu-tunggu. Buku ini merupakan buku biografi yang pertama saya susun. Penyusunan ini menjadi tantangan tersendiri buat saya, apalagi saya mencoba menghadirkannya dengan racikan yang berbeda.
Mari kita menyamakan persepsi dulu mengenai batas periode pembahasan yang akan anda temukan setelah membaca semua lembaran buku ini hingga lembar terakhir. Saya tidak dapat memprediksi kejadian yang akan datang, dan memang buku ini bukan untuk itu. Kejadian atau capaian apa yang mungkin diraih di masa depan atau harapan muluk-muluk yang akan diraih di masa depan, bukan urusan buku ini.
Periode buku ini membatasi dirinya sebatas periode dimana kita melihat perjalanan dan pencapaian-pencapaian sampai dengan tahun dimana buku ini selesai dibuat, yaitu tahun 2012. Bila terjadi hal-hal besar lainnya setelah periode ini, tentu kehadiran buku yang sekarang ada di tangan anda sangat membantu untuk lahirnya buku biografi jilid berikutnya.
Ledakan Motivasi
Setelah anda membaca buku ini ada sebuah ledakan motivasi yang membuat anda begitu bersemangat, lalu melakukan dobrakan-dobrakan diri sehingga ada perubahan yang jauh lebih maju dibanding sebelum anda membaca buku ini. Inilah harapan besar hadirnya buku ini untuk anda setelah membaca buku ini.
Dalam keseluruhan muatan isi buku 'Tanpa Lelah Merajut Bakti' ini, saya mencoba menyajikannya seobjektif mungkin. Sebagian besar merangkaikan perjalanan dari sudut pandang banyak pihak luar dan berbagai referensi lainnya untuk melengkapi.
Untuk keperluan bagian tertentu kadang saya mewawancarai banyak pihak. Untuk bagian lainnya kadang saya menghimpun sumber tulisan dari berbagai media cetak. Untuk keperluan bagian tertentu saya harus langsung bertemu dan mewawancarai sang tokoh. Di samping diri saya sendiri yang dalam beberapa moment perjalanan hidup memang terkait dengan sang tokoh.
Sampai tahun 2013 sudah belasan buku saya susun kemudian saya kemas dalam bentuk ebook (Buku elektronik). Meskipun ada beberapa yang dijual, namun hampir semua buku tersebut saya bagikan gratis di blog khusus yang saya buat untuk memuat dan menyebarkan buku-buku tulisan saya. Anda bisa menemukannya di e-oceanword.blogspot.com.
Sebagai salah satu warga kabupaten Bekasi, suatu saat saya menyisihkan waktu untuk menemukan informasi mengenai kiprah anggota legislatif kabupaten Bekasi. Banyak sekali kata kunci yang saya gunakan untuk mencari informasi ini di mesin pencari internet namun hasilnya nihil. Maka saya berinisiatif ambil langkah untuk menyusun informasi mengenai kiprah wakil rakyat baik sebagai pribadi maupun wakil rakyat.
2 Titik Tolak
Titik tolak yang membuat pikiran saya terus tergelitik untuk menyusun buku 'Tanpa Lelah Merajut Bakti' adalah ketika saya coba beberapa lama dengan berbagai kata kunci di mesin pencari internet untuk menemukan biografi lengkap para wakil rakyat.
Hasilnya nihil. Ternyata tidak satu pun saya menemukannya, bahkan hingga saat ini, ketika saya memutuskan untuk melahirkan buku ini.
Mengapa saya mencari info semacam ini.
Pertama : Alasan yang sangat sederhana bagi saya adalah saya ingin tahu sepak terjang para tokoh wakil rakyat kabupaten Bekasi.
Perjalanan hidup sejak masa kecil; sebelum menjadi anggota dewan; selama menjadi anggota dewan; pemikiran-pemikirannya; tindakan-tindakanya; Hasil karyanya; Prestasi yang pernah dicapainya; rekan dan mitranya; Bagaimana cara mengambil sebuah keputusan, dsb.
Dari sini akan tergambar rekam jejak secara utuh. Dari rekam jejak ini saya mungkin dapat menilai track recordnya. Dari track record ini lah saya dan tentunya masyarakat bisa menilai dan bisa mengambil pilihan tepat siapa yang patut mewakilinya di legislatif.
Saya kira tindakan yang saya lakukan ini sangat wajar sebagai salah satu warga kabupaten Bekasi.
Kedua : Secara pribadi saya doyan membaca dan juga hobi menulis. Maka saya ambil langkah, sehingga lahirnya buku ini kehadapan anda.
Buku ini bagi saya mungkin kepuasan tersendiri karena setidaknya saya sudah menemukan satu jawaban bahwa ternyata ketika ada seseorang yang juga haus informasi seperti yang saya cari, sudah ada buku semacam ini.
2 pertimbangan inilah yang 'bersetubuh' dalam diri saya sehingga terangkai kalimat demi kalimat yang kemudian berwujud menjadi buku 'Tanpa Lelah Merajut Bakti'.
Perlu Bercermin
Ir. Soekarno pernah mengatakan 'Jasmerah', jangan sekali-kali melupakan sejarah. Untuk itulah semestinya setiap orang mencatat perjalanan hidupnya sendiri sehingga bisa melihat sejauh mana pencapaian-pencapaian yang sudah diraihnya dalam hidup.
Dalam rentang waktu yang rata-rata 60 tahun, apa saja prestasi yang sudah ditorehkannya. Atau justru sebaliknya kutukan orang-orang yang mengiringin hingga ujung usianya. Tentu yang terakhir ini yang semoga tidak menimpa Anda.
Saya sepakat dengan yang pernah disampaikan oleh penulis buku biografi Azim Premji "Bill Gates" Muslim Dari India, Haris Priyatna. Beliau mengatakan : "kita memang perlu bercermin dari kisah sejarah, ada ribuan bahkan jutaan orang yang sukses dalam mengarungi kehidupan dan mencapai kehidupan mereka. Kita dapat menggali ilmu dari kisah hidup mereka. Kiat-kiat mereka dalam meraih sukses bisa kita tiru. Keteguhan mereka dalam berjuang mengejar cita-cita bisa menjadi penyemangat bagi kita".
Goerge Santayana (1863-1952),seorang filosof, penyair, dan novelis Amerika,mengatakan :"Mereka yang tak mampu megingat masa lampau dikutuk untuk mengulanginya."
Inilah Kesempatannya
Buku "Tanpa Lelah Merajut Bakti" merupakan kesempatan besar buat saya untuk menelurkan buku kategori biografi. Sebuah keinginan yang saya tunggu-tunggu. Buku ini merupakan buku biografi yang pertama saya susun. Penyusunan ini menjadi tantangan tersendiri buat saya, apalagi saya mencoba menghadirkannya dengan racikan yang berbeda.
Mari kita menyamakan persepsi dulu mengenai batas periode pembahasan yang akan anda temukan setelah membaca semua lembaran buku ini hingga lembar terakhir. Saya tidak dapat memprediksi kejadian yang akan datang, dan memang buku ini bukan untuk itu. Kejadian atau capaian apa yang mungkin diraih di masa depan atau harapan muluk-muluk yang akan diraih di masa depan, bukan urusan buku ini.
Periode buku ini membatasi dirinya sebatas periode dimana kita melihat perjalanan dan pencapaian-pencapaian sampai dengan tahun dimana buku ini selesai dibuat, yaitu tahun 2012. Bila terjadi hal-hal besar lainnya setelah periode ini, tentu kehadiran buku yang sekarang ada di tangan anda sangat membantu untuk lahirnya buku biografi jilid berikutnya.
Ledakan Motivasi
Setelah anda membaca buku ini ada sebuah ledakan motivasi yang membuat anda begitu bersemangat, lalu melakukan dobrakan-dobrakan diri sehingga ada perubahan yang jauh lebih maju dibanding sebelum anda membaca buku ini. Inilah harapan besar hadirnya buku ini untuk anda setelah membaca buku ini.
Dalam keseluruhan muatan isi buku 'Tanpa Lelah Merajut Bakti' ini, saya mencoba menyajikannya seobjektif mungkin. Sebagian besar merangkaikan perjalanan dari sudut pandang banyak pihak luar dan berbagai referensi lainnya untuk melengkapi.
Untuk keperluan bagian tertentu kadang saya mewawancarai banyak pihak. Untuk bagian lainnya kadang saya menghimpun sumber tulisan dari berbagai media cetak. Untuk keperluan bagian tertentu saya harus langsung bertemu dan mewawancarai sang tokoh. Di samping diri saya sendiri yang dalam beberapa moment perjalanan hidup memang terkait dengan sang tokoh.
Satu prinsip yang harus saya penuhi
dari buku ini adalah saya membatasi diri untuk tidak melakukan melebih-lebihkan
penilaian, sanjungan atau pujian. Objektifitas ini yang coba saya alirkan dalam
kata-kata yang dirangaki dalam setiap halamannya, supaya Anda melihat gambaran
kisah sang tokoh secara benar dan proporsional. Mengapa?
Karena yang berhak untuk menilai, mengkritik dan memposisikan sang tokoh dalam diri pembaca adalah pembaca itu sendiri.
Selamat membaca.
Karena yang berhak untuk menilai, mengkritik dan memposisikan sang tokoh dalam diri pembaca adalah pembaca itu sendiri.
Selamat membaca.
Sunaryo Saripudin S.Pd.
No comments:
Post a Comment