Wednesday, March 2, 2011

Memanfaatkan Kata-kata Positif

Kata-kata ada di mana-mana dan kita pun menggunakannya setiap saat.
Ketika kita menulis, kita menggunakan kata-kata.
Ketika kita berbicara kita menggunakan kata-kata.
Ketika kita membaca, kita juga menggunakan kata-kata.
Ketika kita berpikir pun, kita senantiasa menggunakan kata-kata.

Michael J Losier dalam bukunya Law or Attraction mengatakan bahwa kata-kata kita mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk mewujudkan getaran yang dipancarkannya. Jadi, mengapa kita harus menggunakan kata-kata yang tidak kita inginkan? Gunakan saja kata-kata yang mengungkapkan hal-hal yang menjadi harapan kita agar hal-hal tersebut bisa terwujud.

Bagaimana caranya? Simak yang berikut.

Hentikan yang Negatif
Jangan terlambat. Jangan ambil rute itu. Jangan panik. Jangan ragu-ragu menghubungi saya. Dilarang parkir di sini. Dilarang merokok. Dilarang buang sampah sembarangan.

Sepertinya kalimat-kalimat ini baik-baik saja. Sepertinya semuanya menunjukkan perhatian kita akan hal-hal positif. Tetapi, ternyata kata-kata ini bisa mewujudkan hal-hal yang sebaliknya.

Ketika kita berkata “Jangan terlambat”, sebenarnya kita memancarkan “energi” kekhawatiran akan keterlembatan tersebut.

Energi yang terpancar inilah yang akan membuat apa yang kita khawatirkan terwujud. Sebagai contoh, perhatikan pengalaman Ibu Emmy.

Ibu Emmy senantiasa menggunakan taksi untuk pergi kekantor. Untuk itu, ia selalu memesan taksi pada pembantunya (ketika itu jasa pesan taksi melalui telepon belum lazim).

Pada suatu waktu, ia mendapat pembantu baru. Seperti biasa, Ibu Emmy memesan kepada pembantunya tersebut: “Mbak, tolong carikan taksi untuk saya. Taksi apa saja asalkan 'jangan' yang kuning, ya. Sekali lagi "jangan yang kuning.”

Beberapa saat kemudian, sang pembantu datang dengan menaiki taksi berwarna kuning! Ternyata, kata-kata terakhir Ibu Emmy yang senantiasa diulang itulah yang diingat oleh sang pembantu.

Kata-kata ini berhasil terwujud. Kalau saja ibu Emmy mengatakan “Ambil taksi yang biru ya” dan mengulang-ulang kata-kata biru tersebut, dapat dipastikan Ibu Emmy juga akan mendapatkan taksi berwarna biru.

Hasil survei juga membuktikan bahwa kata-kata yang kita gunakan memiliki energi untuk menggerakkan kita mewujudkankannya. Jadi, gunakan kata-kata yang memancarkan energi positif, yaitu kata-kata yang mengungkapkan harapan dan keinginan kita.

Ganti Jadi Positif
Di sebuah taman kanak-kanak, para guru diberi pelatihan untuk mengganti kata-kata negatif (hal-hal yang ingin dihindari) dengan ungkapan yang positif yang ingin diwujudkan dalam berkomunikasi dengan anak-anak.

Sebab, penelitian mengungkapkan bahwa yang diingat orang adalah kata-kata atau ungkapan yang diberi penekanan dengan perasaan dan perhatian.

Sebagai contoh, perhatikan tabel di bawah yang membandingkan dua ungkapan yang sama dengan kata-kata yang berbeda: yang satu menggunakan ungkapan negatif (yang tidak kita inginkan), yang lain menggunakan ungkapan positif (yang menjadi harapan kita).

Ternyata, dengan cara mengganti kata-kata negatif menjadi positif, para guru berhasil membuat siswa melakukan apa yang mereka inginkan. Jadi, dari ilustrasi ini kita belajar bahwa kata-kata yang kita gunakan (baik negatif ataupun positif), memiliki kekuatan untuk mengundang semesta mewujudkannya.

Jadi, di mana pun kita berkarya dan pekerjaan apa pun yang kita lakukan, pastikan agar kata-kata yang kita gunakan adalah kata-kata atau ungkapan yang mengandung harapan dan keinginan yang hendak kita wujudkan.

Biasakan Berkata Positif
Setelah kita tahu bahwa kata-kata mempunyai kekuatan dahsyat untuk mewujudkan makna yang terkandung di dalamnya, kita bisa mulai memilih kata-kata positif untuk kita gunakan dalam seluruh aspek kehidupan kita:
  • apa yang kita ucapkan,
  • apa yang kita pikirkan,
  • apa yang kita baca, dan
  • apa yang kita amati.
Dalam berkata-kata, daripada mengucapkan “jangan ragu-ragu menghubungi saya jika ada yang ingin Anda tanyakan,” akan lebih baik jika kita mengucapkan “hubungi saya segera jika ada hal yang ingin Anda tanyakan.”

Daripada berpikir dengan menggunakan kata-kata “Saya tidak boleh panik dalam menghadapi situasi ini”, lebih baik kita berpikir dengan kata-kata positif, “Saya harus tenang dalam menghadapi situasi ini.”

Daripada membaca buku, artikel, atau majalah yang dipenuhi dengan ungkapan-ungkapan negatif, lebih baik kita mengambil buku-buku, artikel atau majalah yang banyak menggunakan kata-kata positif.

Dari pada menonton sebuah tayangan yang banyak berisi ungkapan negatif, lebih baik kita memilih tayangan yang lebih banyak menggunakan ungkapan positif.

Jadi intinya, di mana pun kita berada, apa pun yang kita pikirkan, ucapkan, dan amati, pastikan kita memilih hal-hal yang menggunakan kata-kata positif.

Jika kita dikelilingi kata-kata positif, energi positif yang dipancarkan akan mempercepat kita untuk mewujudkan hal-hal positif yang ingin kita raih.

Pupuk Kebiasaan
Nah, jika kata-kata positif dapat berwujud menjadi hal-hal positif, mengapa tidak kita mulai untuk memupuk kebiasaan menggunakan kata-kata positif.

Buatlah daftar kata-kata ”negatif” yang sering kita gunakan, coba cari padanan katanya yang lebih mengungkapkan apa yang ingin kita wujudkan. Masukan kata-kata atau pun ungkapan tersebut dalam kosa kata yang aktif kita gunakan sehari-hari.


Mungkin kita bisa memulai dari satu ungkapan terlebih dulu, untuk kemudian kita tambah lagi setiap hari atau pun setiap minggu, sampai akhirnya kebiasaan tersebut terbentuk.

Jika kita sudah memiliki kebiasaan untuk memilih dan menggunakan kata-kata positif, kata-kata tersebut akan mengalir secara otomatis di pikiran, ucapan, bacaan, dan tayangan yang kita pilih.

Akhirnya, kita tinggal memetik keuntungan dari kata-kata positif yang kita gunakan tersebut.

Masih adakah kata-kata negatif yang sering Anda gunakan? Ganti kata-kata negatif dengan yang positif, tanamkan kebiasaan menggunakan kata-kata positif.
(aremanitaku.multiply.com mengutip dari sumber : sinar harapan)

No comments:

Post a Comment