Sunday, June 19, 2011

2 Strategi Meraih Kemenangan Pemilu, Opini Dari Seorang Amatiran

Sudah Bagus!!!Respon PKS di kalangan akar rumput sudah bisa mulai diterima masyarakat dengan tingkat simpatisan tinggi. Salah satu faktor kuat yang mempengaruhinya adalah sikap dan pengaruh kader (ALEG). Kenyataan saat ini, ditemukan respon sebagian masyarakat beberapa wilayah akar rumput mulai memudar. Mari lihat apa penyebabnya?

Mari ingat kembali, betapa kemenangan OBAMA sangat dominan ada di kekuatan akar rumput yang di Galang VIA jaringan FB oleh para simpatisannya. Mengelola basis di tingkat" akar rumput". Ya..ini mungkin sangat penting untuk ditiru meskipun metode, sarana, dan strateginya perlu disesuiakan dengan kondisi.

Berikut ini, mungkin uraian yang Anda baca kali ini hanya sebuah opini amatiran. Bagi politisi yang menganggap dirinya kawakan, tulisan ini mungin hanya bualan gak ada kerjaan. Untuk itu mungkin masih ada politisi rendah hati seperti Anda yang mau mencoba mengamati uraian ini.

Biarkanlah, Saya juga tidak mempedulikan politisi-politisi sombong, so berpengaruh seperti itu. Mari kita mulai saja untuk menyusuri tulisan saya yang asal bunyi ini.

Saya merasa tidak bisa langsung menyampaikan hal ini kepada para petinggi partai seperti ngobrol-ngobrol ria dengan mereka. Mungkin karena prosedurnya yang ribet banyak aturan, atau karena jadwal mereka yang super sibuk. Disini, lewat tulisan ini saya yakin celotehan ini pasti sampai.

Dua strategi penting harus terus konsiten dilakukan kader-kader PKS di bawah adalah 1) rekrut yang belum tersentuh, 2) Maintenance yang sudah ada. Strategi pertama sangat bagus. Tetapi strategi kedua sepertinya agak lemah, ini dapat dilihat beberapa indikasi yang bisa diamati dan didengar di masyarakat bawah sebagai basis akar rumput.

Mungkin ini dampak dari kader tingkat bawah atau ALEG yang mewakili daerah tertentu tidak bisa secara aspiratif mewakili masyarakat, atau kemampuan aleg2 PKS yang bisa jadi tidak kuat dari sisi kemampuan maintenance akar rumput.

Beberapa keluhan yang kebetulan sampai ditelinga ini secara langsung membuat saya cukup khawatir. Persoalannya orang yang menyampaikan keluhan ini adalah orang-orang yang pernah betul-betul aktif terlibat dalam pemenangan pemilu baik peilkada maupun pileg.

Kata-kata "Ambigu" saat kampanye yang bisa ditafsirkan lain atau yang ditafsirkan meng"iya" kan permintan warga menjadi salah satu hal terbanyak dikeluhkan. Bahasa politik ini yang membuat beberapa yang mengeluh tadi seperti hanya dijadikan alat cuci tangan.

Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Saya sendiri merupakan salah satu orang yang pernah menjadi ketua tim sukses untuk pemenangan salah satu caleg pada PILEG 2009. Saya dari tim eksternal artinya tim diluar jalur sruktur.

Meskipun demikian sebenarnya ada beberapa bagian pengurus struktur tingkat desa yang terlibat di dalamnya, itupun karena ikatan emosional secara pribadi. Kami nyaris tidak pernah secara formal maupun informal berkomunikasi, khususnya dengan DPC atau struktur terkecil dibawahnya untuk membahas strategi pemenangan.

Kecuali dengan beberapa pengurus yang sudah saya sebutkan tadi. Bahkan menurut pribadi saya-kami saat itu tidak terjalin komunikasi yang harmonis sampai ketua DPC itu berhenti menjabat.

Hasilnya apa? Saat itu dengan rasa haru kami bisa berhasil mengantarkan caleg dukungan kami menduduki kursi legislatif. Hanya saja setelah masuk pertengahan tahun kedua, terdengar ia pernah mengatakan ingin berhenti dari jabatannya sebagai anggota legislatif mengingat sistem di pemerintahan yang sudah kuat mengakar yang tidak sesuai dengan hati nurani. Pemikiran awal dan harapan untuk menerapkan idealisme demi perbaikan-perbaikan ternyata rintangannya terlalu besar.

Makanya, saya pikir, tidak heran muncul di bahas di salah satu radio yang mengambil isu '"Para pemuda kini kurang berminat untuk terjun di dunia POLITIK". Salah satu isu yang membuat saya lumayan tercuri perhatian.

Pasalnya, kalau bukan kalangan pemuda yang masih punya semangat dan idealisme tinggi, lalu siapa lagi. Apakah akan dibiarkan saja pemain lama yang sudah lihai bermain kotor menjadi pemain utama? Lalu bagaimana nasib masyarakat.

Tunggu dulu!!
Apakah saya puas dengan kinerja dari aleg yang saya dukung? Ya saya sangat puas melihat kinerjanya, semangatnya untuk perbaikan, kesungguhannya untuk mememenuhi komitmen yang pernah dilontarkannya kepada masyarakat saat kampanye, kepeduliannya terhadap tim yang pernah mendukungnya, dan kesungguhannya untuk melihat diri sebagai wakil dari seluruh masyarakat di wilayahnya.

Ukuran kepuasan saya saat ini- secara pribadi- sangat puas di atas bahkan di ambang paling atas. Batin saya selalu mengatakan,'Sangat beruntung PKS punya kader seperti ini". Semoga saja kader seperti ini semakin banyak. Mengapa saya ungkapkan ini? Karena hingga saat ini rasa simpati saya masih tinggi kepada PKS. Meskipun sikap saya ini belum tentu berarti dan punya nilai buat kejayaan PKS.

Penulis : Sunaryo Saripudin S.Pd.

---------------------------------------------------------------------
Untuk Persiapan pemilu mendatang, baca Strategi menang cemerlang tanpa UANG merebut kursi legislatif.
---------------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment