Mari ingat kembali kebelakang, betapa kemenangan OBAMA sangat dominan ada di kekuatan akar rumput yang di Galang VIA jaringan FB oleh para simpatisannya. Mengelola basis di tingkat" akar rumput". Ya..ini mungkin sangat penting untuk ditiru meskipun metode, sarana, dan strateginya perlu disesuiakan dengan kondisi.
Dan Ahli potitik manapun kiranya setuju bahwa kekuatan ditingkat nasional adalah ditentukan oleh kekuatan sebenarnya yang ada di tingkat akar rumput.
Berikut ini, mungkin uraian yang Anda baca kali ini hanya sebuah opini amatiran. Bagi politisi yang menganggap dirinya kawakan, tulisan ini mungin hanya bualan gak ada kerjaan. Untuk itu mungkin masih ada politisi rendah hati seperti Anda yang mau mencoba mengamati uraian ini.
Biarkanlah, Saya juga tidak mempedulikan politisi-politisi sombong, so berpengaruh seperti itu. Mari kita mulai saja untuk menyusuri tulisan saya yang asal bunyi ini.
Berikut ini, mungkin uraian yang Anda baca kali ini hanya sebuah opini amatiran. Bagi politisi yang menganggap dirinya kawakan, tulisan ini mungin hanya bualan gak ada kerjaan. Untuk itu mungkin masih ada politisi rendah hati seperti Anda yang mau mencoba mengamati uraian ini.
Biarkanlah, Saya juga tidak mempedulikan politisi-politisi sombong, so berpengaruh seperti itu. Mari kita mulai saja untuk menyusuri tulisan saya yang asal bunyi ini.
Saya merasa tidak bisa langsung menyampaikan hal ini kepada para petinggi partai seperti ngobrol-ngobrol ria dengan mereka. Mungkin karena prosedurnya yang ribet banyak aturan, atau karena jadwal mereka yang super sibuk. Disini, lewat tulisan ini saya yakin celotehan ini pasti sampai.
Dua strategi penting harus terus konsiten dilakukan oleh setiap kader-kader Partai adalah :
1) Merekrut yang belum tersentuh,
2) Maintenance yang sudah ada.
"Ini sih saya sudah tahu!!!!!!"kata beberapa orang yang baca tulisan ini.
Lanjut ah....Strategi pertama mungkin sangat bagus. Tetapi strategi kedua sepertinya kemungkinan agak lemah, ini dapat dilihat beberapa indikasi dari beberapa kasus yang bisa diamati dan didengar di masyarakat bawah sebagai basis akar rumput.
Mungkin ini dampak dari kader tingkat bawah atau ALEG yang mewakili daerah tertentu tidak bisa secara aspiratif mewakili masyarakat, atau kemampuan aleg2 yang bisa jadi tidak kuat dari sisi kemampuan maintenance akar rumput.
Beberapa keluhan yang kebetulan sampai ditelinga ini secara langsung membuat saya cukup khawatir. Persoalannya orang yang menyampaikan keluhan ini adalah orang-orang yang pernah betul-betul aktif terlibat dalam pemenangan pemilu baik pilkada maupun pileg. Saya mendengar langsung dari mantan-mantan tim sukses beberapa partai.
Kata-kata "Ambigu" saat kampanye yang bisa ditafsirkan lain atau yang ditafsirkan meng"iya" kan permintaan warga menjadi salah satu hal terbanyak dikeluhkan. Bahasa politik ini yang membuat beberapa yang mengeluh tadi seperti hanya dijadikan alat cuci tangan.
Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Saya sendiri merupakan salah satu orang yang pernah menjadi ketua tim sukses untuk pemenangan salah satu caleg pada PILEG 2009. Saya dari tim eksternal artinya tim diluar jalur sruktur.
Meskipun demikian sebenarnya ada beberapa bagian pengurus struktur partai tingkat desa yang terlibat di dalamnya, itupun karena ikatan emosional secara pribadi. Kami nyaris tidak pernah secara formal maupun informal berkomunikasi, khususnya dengan DPC atau struktur terkecil dibawahnya untuk membahas strategi pemenangan.
Kecuali dengan beberapa pengurus yang sudah saya sebutkan tadi. Bahkan menurut pribadi saya-kami saat itu tidak terjalin komunikasi yang harmonis sampai ketua DPC itu berhenti menjabat.
Hasilnya apa? Saat itu dengan rasa haru kami bisa berhasil mengantarkan caleg dukungan kami menduduki kursi legislatif. Hanya saja setelah masuk pertengahan tahun kedua, terdengar ia pernah mengatakan ingin berhenti dari jabatannya sebagai anggota legislatif mengingat sistem di pemerintahan yang sudah kuat mengakar yang tidak sesuai dengan hati nurani. Pemikiran awal dan harapan untuk menerapkan idealisme demi perbaikan-perbaikan ternyata rintangannya terlalu besar.
Makanya, saya pikir, tidak heran muncul di bahas di salah satu radio yang mengambil isu '"Para pemuda kini kurang berminat untuk terjun di dunia POLITIK". Salah satu isu yang membuat saya lumayan tercuri perhatian.
Maka sepertinya sangat perlu untuk membangun kekuatan akar rumput yang solid dan militan. Seandainya pada pemilu mendatang Anda akan dicalonkan sebagai CALEG, maka sekarang harus sudah siap-siap.
Ada beberapa yang perlu Anda persiapkan dari sekarang :
- Bagaimana menghimpun tim sukses secara suka rela ratusan orang yang menyebar di masing-masing kecamatan di daerah pemilihan. Lalu mengkoordinasikan dan menggerakkan mereka.
- Bagaimana mendeteksi agar terhindar dari orang-orang yang aji mumpung memanfaatkan situasi untuk kantong pribadi pura-pura siap jadi tim sukses padahal mengincar duit Anda.
- Bagaimana Anda punya kekuatan mesin pemenangan sendiri (TIM SUKSES EKSTERNAL) meskipun struktur di tingkat bawah (DPRa atau DPC) tidak mendukung Anda.
- Ini yang juga sangat penting!!!Bagaimana Anda meraih kemenangan tanpa harus menghambur-hamburkan uang 300juta, 500juta atau bahkan milyaran untuk menang padahal tidak ada jaminan Anda akan menang.
- Ingatlah kasus pemilu lalu, Banyak caleg gila, masuk rumah sakit, depresi bahkan beberapa nekat bunuh diri. Mungkin karena terasa begitu berat beban derita akibat kekalahan tersebut. Sudahkan Anda mempersiapkan langkah dan strateginya.
Penulis : Sunaryo Saripudin S.Pd.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk Persiapan pemilu mendatang, baca Strategi menang cemerlang tanpa UANG merebut kursi legislatif.
---------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment