Sunday, April 28, 2013

Penyerangan Fisik Dan Psikologis

Penyerangan ini memang tidak pernah disangka-sangka. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2007. Suatu hari rumah mertuanya, dimana  Budiyanto tinggal disana, diserang oleh sekolompok orang. Beberapa orang dari kelompok penyerang itu berteriak-teriak melontarkan sumpah serapah. Sebagian lainnya ada yang membawa potongan kayu , yang lainnya mencoba melemparkan batu-batuan ke arah rumah.

Pada saat kejadian Budiyanto memang sedang ada di rumah. Ditengah-tengah penyerangan itu, ia mencoba bersikap tenang menghadapi semua itu sambil melapor melalui handphone kepada pihak kepolisian.

Penyerangan ini disinyalir dampak dari kasus yang pernah dilaporkan olehnya, berupa kasus yang mendera salah satu kepala desa atas penyelewengan bantuan dana untuk masyarakat. Kasus ini berbuntut penyerangan. Bahkan saat itu gencar terendus bahwa forum kepala desa akan melakukan perlawanan sebagai rasa bela sungkawa atas rekan seprofesinya, sang kepala desa.

Kasus tersebut diantaranya ada pemalsuan tanda tangan warga yang mendapat bantuan dana. Banyak ari mereka tidak pernah merasa tanda tangan apalagi menerima kucuran dana dari kepala desa tersebut. Mengetahui hal ini beberapa masyarakat yang anti pati akhirnya merespon positif atas langkah yang dilakukan oleh Budiyanto.

Siring berjalannya waktu, terjadilah proses islah dengan syarat kepala desa bersangkutan tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut dan penyelewang lainnya. Dan, Budiyanto sebagai pihak pelapor, menyatakan siap untuk mencabut laporan.

Proses pencabutan laporan pun berjalan. Dalam satu waktu pembicaraan ini dilakukan kantor sekolah rakyat di perumahan Cikarng Baru. Dihadiri oleh Budiyanto, Camat, Kepala Desa terlapor, dan saat itu saya juga ada bersama-sama disana.


Lain waktu, Budiyanto juga pernah di teror melalui sms yang disinyalir dampak dari kasus proyek pengecoran jalan yang nilainya cukup besar. Ancamannya ini lebih mengerikan, yaitu ancaman untuk menghilangkan nyawa.

Kisah ini mudah-mudahan tidak terlalu jauh melenceng dari ingatan saya. Tetapi gambaranya tidak lebih seperti tadi.

No comments:

Post a Comment