Masjid Besar Di Kawasan Deltamas
Mari kita berjalan-jalan menikmati suasana pohon rindang disepanjang jalan utama Kawasan Kota Deltamas. Begitu Anda sampai di lampu merah, disbuah perempatan tak jauh setelah anda keluar dari pintu tol Cikarang Pusat , maka lanjutkan berjalan lurus ke arah selatan. Selang 10 menit maka anda akan melihat bangunan-bangunan besar yang sudah berdiri kokoh.
Masukklah ke kawasan tersebut. Ketika anda ada di jalan melingkar ditengah-tengah komplek tersebut, anda akan melihat salah satu gedung tinggi dengan bentuk kiri dan kanan simetris, dan menemukan sebuah tulisan di atas gedung dengan bacaan Gedung Bupati Bekasi. Itulah tempat dimana Bupati Bekasi mengatur segalanya memimpin kab Bekasi.
Di kawasan tersebut terlihat sebuah gedung dengan bagian atasnya berupa setengah bola berukuran besar. Itulah masjid Pemda Kabupaten Bekasi.
Ada dua masjid berukuran besar di Kawasan kota deltamas. Satu yang tadi sudah anda ketahui, yakni masjid Pemkab Bekasi. Dan yang satu lagi terletak di kawasan perumahan yang tidak jauh dari claster riviera, dan masih bagian dari kawasan kota deltamas.
Sebidang Lahan Harapan
Masjid ini merupakan masjid terbesar saat ini (2013) yang ada di kawasan kota deltamas. Luas lahannya sekitar 1000 meter. Pembangunan masjid ini merupakan anugerah bagi warga deltamas khususnya para penguni klaster disekitarnya, karena konon mereka selama ini begitu kesulitan untuk membangun masjid. Jangankan mendapatkan lahan, membangun mushola saja harus dipojokan klaster, atau menyiasatinya dengan memakai kantor RT.
Kesulitan untuk melaksanakan sholat ditempat semestinya untuk berjamaah pun sempat terasa oleh saya yang saat itu memang lumayan sering berada di deltamas. Saya harus ke klaster tertentu untuk menunaikan sholat, yang sepengatahuan saya hanya di klaster tersebut mushola itu berada, itupun tempatnya di pojokan, ngumpet.
Alhamdulillah berkat langkah yang dilakukan Budiyanto, pengembang kawasan kota deltamas, memberikan sebidang lahan khusus untuk pembangunan masjid, termasuk menanggung semua biaya perataan dan pematangan tanah. Inilah sebidang lahan harapan, yang ditunggu-tunggu warga perumaha deltamas.
Kini masjid itu berdiri meskipun masih dalam proses pembangunan. Mesjid itu terdiri dari Masjid dan bangunan untuk tempat tinggal imam masjid. Sekarang masjid tersebut masih sedang dalam proses karena belum rampung.
Saat Kepakuman Menghampiri
Penyerahan lahan untuk masjid langsung dilakukan oleh direktur pengembang kota deltamas, seorang asing yang berasal dari jepang, yaitu mister To Yo Da yang dikemas dala sebuah acara seremonial yang cukup meriah. Sekaligus peletakkan batu pertama Masjid. Hadir pula Bupati Bekasi, yang saat itu masih dijabat oleh Bapak Sa’duddin.
Saat itu panitia sudah dibentuk. Semua pengurus dari warga deltamas dari hampir semua perwakilan claster. Suatu saat pembangunan masjid itu sempat mandeg yang konon disebabkan adanya kendala penempatan bangunan yang menurut donatur kurang pas.
Beberapa kontruksi yang sudah dikerjakan perlu di bongkar sementara biaya yang digunakan lumayan banyak. Hal ini menjadikan pembangunan masjid sementara waktu pakeum. Panitia pun tidak bisa berbuat banyak.
Hembusan Tak Sedap
Di tengah-tengah kemandegan itu mulai ada hembusan-hembusan kurang sedap dari beberapa oknum warga. Pandai berkata-kata dibelakang namun tak bisa berbuat nyata. Bukannya bersyukur dan bahagia akan ada masjid yang ada justru seperti akan menjegal.
Tersebarlah isu entah dari siapa, Mesjid tersebut katanya akan dijadikan mesjid PKS. Pembangunan masjid itu hanya untuk mencari simpati warga karena akan menghadapi pilkada, dan lain sebagainnya yang diantaranya mengarah ke sosok Budiyanto. Bahkan terselip kesan prasangka bahwa dana pembangunan dihabiskan oleh Budiyanto.
Setelah diketahui siapa orangnya ternyata ia merupakan aktifis dipartai politik tetentu yang beda dukungan untuk kemenagan Pilkada. Maklum saat itu panas-panasnya menjelang pemilihan Bupati.
Singkat cerita, donatur membatalkan bantuan donasinya karena terkait tata letak masjid yang mungkin tidak sesuai dengan harapan donatur. Beberapa panitia mulai berbeda pendapat, rapat tetap dilakukan namun kelanjutan pembangunan tak pernah mulai.
Mundur Teratur
Akhirnya, seiring berjalannya waktu, satu persatu panitia mundur teratur dengan berbagai alasan. Pembangunan masjid pun terkatung-katung cukup lama. Bicara mungkin pinter, beradu teroi mungkin jago, namun hasilnya tetap saja tidak ada jejak bangunan itu dilanjutkan kembali.
Melihat kondisi ini, bukan Budiyanto kalau ia tinggal diam. Kembali budiyanto ambil langkah untuk melanjutkan pembangunan. Semua omongnan sinis, dan lontaran yang berbau prasangka tak sedikitpun ia gubris. Tutup kuping dan terus maju.
Beberapa panitia yang masih satu pemahaman di ajak berembuk. Tim-tim Budiyanto yang saat ini masih tetap solid diundang dan dikerahkan untuk membantu pembangunan. Dan tak lama kemudian mulailah dilapangan terlihat material mulai berdatangan. Puluhan tim Budiyanto secara sukarela mengangkut adukan coran untuk mengecor kolom. Budiyanto termasuk salah satu yang langsung turun membawa ember-ember penuh adukan dari tempat mesin molen ke pengecoran.
Pembangunan pun terlihat disana. Beberapa pekerjaan kontruksi mulai hampir selesai. Dan kini masjid tersebut sudah mulai dipakai sholat berjamaah.
Selama Budiyanto berstatus sebagai anggota DPRD Kab Bekasi dari fraksi PKS, sudah lebih dari 60 masjid berhasil dibangun berkat tangan dingin Budiyanto. Puluhan masjid tersebut dibangun dari anggaran donasi timur tengah.
Bukan hanya setelah ia jadi anggota DPRD, sebelumnya pun, ia memang terbiasa menjadi mediator yang banyak membantu masyarakat untuk pembangunan masjid. Baik berupa pembangunan penuh maupun renovasi. Kegiatan ini bukan sesuatu yang baru.
Budiyanto memang sosok yang diakui sangat piawai membangun sinergi dan kemitraan dengan siapapun. Makanya tidak heran puluhan masjdi sudah dibangun diberbagai kecamatan bahkan termasuk diluar Kabupaten Bekasi.
No comments:
Post a Comment